Timur Tengah Kembali Memanas, Perseteruan
Yang Tak Kunjung Usai
Sumber: Unsplash
Pada Sabtu,
13 April 2024 waktu setempat, Iran Menyerang Israel dengan misil, drone, dan
roket. Bermula dari kematian jenderal besar Iran, Mohammad Reza Zahedi dan
beberapa perwira lainnya.
Mohammad
Reza Zahedi merupakan perwira tinggi di Garda Revolusi Iran atau Islamic
Revolutionary Guard Corps (RIGC). Tewas dalam serangan udara di konsulat Iran
di Damaskus, Suriah.
Mengapa
Israel Menargetkan Konsulat Iran?
Sejak
penyerangan HAMAS pada 7 Oktober 2023. Israel menghadapi serangan roket hampir
setiap hari dari kelompok Hizbullah yang didukung Iran di utara Israel dan
kedua pihak tengah merencanakan eskalasi besar-besaran.
Israel mulai
melancarkan serangan jauh lebih besar terhadap Lebanon dan bahkan menyerang
beberapa sasaran di Iran dan Suriah. Sebagai komandan yang membawahi operasi
Iran di Lebanon, Zahedi selalu bolak-balik bertemu pemimpin Hizubullah, Hassan
Nasrallah dan memainkan peran dalam penyediaan logistik perang Iran kepada
kelompok tersebut.
Berkumpulnya
para pejabat IRGC merupakan kesempatan emas bagi Israel, karena semua musuhnya
berkumpul di satu tempat dan memudahkan Israel untuk memusnahkannya.
Reaksi
Kedua Belah Pihak dan Dunia
Israel
kalang kabut diserang balik Iran. Ia pun mulai meminta pertolongan ke Dewan
Keamanan PBB dan juga mendesak mengadakan rapat darurat untuk menanggapi
situasi ini.
Iran
Mengklaim sukses melancarkan serangan ke pada Israel. Sementara disisi lain,
mengklain kalau 99 rudal Iran berhasil ditembak jatuh. Iran mengeluarkan pernyataan
akan menambah serangan ke Israel jika ia melakukan serangan balik ke negaranya.
China
China dengan
presidennya mencupkan prihatin dengan eskalasi tersebut, ditegaskan oleh Kemlu
China. China menyerukan agar tetap semua tenang dan menahan diri serta menghindari
peningkatan ketegangan ditengah-tengah konflik.
Arab
Saudi
Lewat Kemlu,
Arab Saudi meminta agar semua pihak
menahan diri, pemerintahannya mengeluarkan pernyataan keprihatinannya terhadap
eskalasi militer tersebut dan menghimbau agar semua pihak menghindari Kawasan tersebut
akibat konflik yang kias memanas
Rusia
Pernyataan
senada pun turut dikeluarkan oleh Rusia, ia mengatakan sangat prihatin terhadap
serangan Iran kepada Israel dan meminta semua pihak untuk menahan diri. Rusia
juga menegaskan kalau daerah timur tengah masih banyak Krisis yang belum usai.
Dampaknya
terhadap Indonesia
Meningkatkan
ketegangan di timur tengah tentu membawa dampak bagi segala aspek. Terutama
perekonomian dan Indonesia salah satu yang diprediksi akan terkena dampaknya.
Mantan
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan kalau konflik tersebut bisa
berimbas pada perubahan target pertumbuhan ekonomi tahun Indonesia dari 5,2
persen menjadi 4,6-4,8 persen. Bambang
mengatakan kalau masih ada kesempatan untuk mencapai 5,2 persen dengan
mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalu konsumsi untuk penyelenggaraan pilkada
pada 27 November 2024 nanti.
Potensi Inflasi juga tak terhindarkan, Kenaikan bahan bakar
minyak berimbas dari eskalasi timur tengah. Bambang memprediksi inflasi
Indonesia akan sedikit lebih tinggi karena, yang pertama tingginya harga pangan
bergejolak (volatile food), inflasi harga barang yang diatur pemerintah, yang
ketiga inflasi yang berasal dari luar negeri yang disebabkan naiknya harga-harga
di luar negeri.
Karena eskalasi ini, keluarnya aliran investasi dari negara
berkembang pun meningkat, karena para pemilik modal akan mencari aset yang
aman, seperti emas dan dolar.
Kinerja ekspor Indonesia ke Timur Tengah, Afrika dan Eropa
akan terganggu dan imbasnya adalah pertumbuhan ekonomi yang melambat dan akan sampai
dikisaran 4,6-4,8 persen tahun ini.
Komentar
Posting Komentar