BSD Dijadikan PSN, Pengamat: Balas Budi Jokowi Kepada Investor IKN

BSD Dijadikan PSN, Pengamat: Balas Budi Jokowi Kepada Investor IKN

Sumber: BSD City

Dilansir dari bsd city, Bumi Serpong Damai (BSD) City secara resmi diumumkan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengumuman ini dibuat oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, setelah Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan pada hari Senin, 18 Maret 2024.

Haryo Limanseto, selaku jubir Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, menyatakan bahwa proyek Kawasan terpau Bumi Serpong Damai ini akan menyerap investasi sebesar Rp18,54 trilliun. Haryo menyatakan kalau proyek ini didukung oleh Menteri Kesehatan Setelah dikeluarkannya surat rekomendasi untuk Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di BSD City.

Proyek ini pun secara langsung dan tidak langsung diestimasikan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 10.65 orang dan juga diperkirakan proyek ini akan menghasilkan penghematan devisa sebesar Rp10,1 trilliun serta perolehan devisa sebesar Rp5,6 trilliun dari pengembangan layanan Kesehatan dan Biomedical.

Dilansir dari Investor.id, 124 PSN telah dirampungkan di seluruh wilayah Tanah Air, proyek tersebut mampu menyerap lebih dari 11 juta tenaga kerja. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyatakan kalau PSN juga memiliki manfaat terhadap pengembangan wilayah dan perekonomian daerah dan juga terhadap nilai tambah industri.

Ada 208 Proyek Strategis Nasional yang mencakup berbagai sektor, seperti bendungan, irigasi, jalan, jembatan, kawasan, pelabuhan, kereta, energi, air bersih, sanitasi, bandara udara, teknologi, perumahan, tanggul pantai, dan pendidikan. Untuk mencapai visi Indonesia Maju 2045.

Dilansir dari Investor.id, Menurut Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, Proyek Strategis Nasional adalah proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau badan usaha yang memiliki signifikansi penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang merata, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.

Untuk memenuhi syarat sebagai Proyek Strategis Nasional, pemerintah telah menetapkan tiga kriteria, yaitu kriteria dasar, strategis, dan operasional. Kriteria dasar PSN, yaitu

  1. Memiliki rencana pembangunan jangka menengah nasional/daerah dan rencana strategis sektor infrastruktur
  2. serta kesesuaian dengan rencana tata ruang dan tata wilayah (asalkan tidak mengubah ruang terbuka hijau).

Kriteria strategis meliputi:

  1. Peran strategis dalam ekonomi,
  2. Kesejahteraan sosial,
  3. Pertahanan, dan keamanan nasional (melalui kontribusi terhadap PDRB dan PDB, penciptaan lapangan kerja, efek sosial-ekonomi, dan efek sosial)
  4. Hubungan antar-sektor infrastruktur dan antar-wilayah (dengan efek komplementaritas)
  5. Distribusi yang seimbang antar-pulau (mencapai keseimbangan antara pembangunan di wilayah barat dan timur Indonesia).

Sementara kriteria operasional mencakup:

  1. Proyek-proyek baru harus didukung oleh studi kelayakan awal dan memiliki nilai investasi di atas Rp 100 miliar, atau memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Proyek PSN cukup banyak mendatangkan kebaikan untuk beberapa sektor, bahkan dapat menyerap jutaan tenaga kerja dan juga mengehemat devisa negara, dan juga akan mendatangkan investor dengan nilai triliunan kepada proyek-proyek tersebut, tetapi opini lain dilontarkan oleh pengamat, salah satunya adalah Nirwono Yoga selaku Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti.

Dilansir dari cnnindonesia, Nirwono mengatakan kalau BSD sebaiknya tidak ditetapkan sebagai PSN dan seharusnya proyek tersebut dikembangkan oleh swasta dan dibiarkan berkembang mengikuti kebutuhan pasar. Ia juga menambahkan kalau BSD sendiri sudah berkembang secara mandiri tanpa harus menjadi PSN. Nirwono menduga ada maksud lain pemerintah menetapkan proyek tersebut menjadi PSN.

"Bisa jadi ini sebagai bentuk timbal balik dukungan pengembang PIK dan BSD di IKN, kemudian pemerintah mendukung balik menjadikan PIK dan BSD sebagai PSN," ujarnya kepada CNNIndonesia, Rabu (20/3).

Proyek lain yang nirwono duga sebagai timbal balik dukungan untuk IKN adalah Pantai Indah Kapuk (PIK). Kawasan PIK dan BSD dikelola oleh investor Ibu Kota Nusantara (IKN), PIK dikembangan oleh Agung Sedayu Group milik Sugianto Kusuma alias Aguan sementara itu BSD City dikembangkan oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang merupakan anak perusahaan Sinar Mas Land yang dikepalai oleh eksekutif Franky Oesman Widjaja. Aguan dan Franky tergabung dalam Konsorsium Nusantara yang menggarap Hotel Nusantara di ibu kota baru tersebut. Nirwono memberikan opini kalau sebaiknya pemerintah fokus membenahi kawasan Jabodetabekjur.

Pernyataan senada dilontarkan oleh ekonom Celios Nailul Huda, ia berpendapat kalau Penetapan kedua proyek tersebut hanya sebagai bentuk terima kasih pemerintah kepada Aguan dan Franky karena telah menggelontorkan dana ke IKN. Ia juga menilai kalau BSD sudah menjadi pusat industry yang cukup pesat. Apalagi disana sudah terintegerasi moda transportasi KRL.

Dilansir dari cnnindonesia, Satrio Nugroho selaku Kepala Center Of Industry, Trade, dan Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyayangkan jika proyek ini hanya sebagai ucapan terima kasih Jokowi kepada investor IKN, karena pemerintah harus mempertimbangkan apakah perusahaan tersebut bisa memberikan dampak perekonomian dan mengurangi kesenjangan infrastruktur antar wilayah disekitarnya.

Satrio juga khawatir kalau proyek PSN ini nantinya akan berfokus pada kawasan-kawasan yang sudah berkembang saja.

"Tapi karena sudah ditetapkan ya saya hanya bisa bertanya karena kalau dibatalkan pada akhirnya akan merusak citra PSN sendiri," ucapnya.


Komentar